Kamis, 31 Mei 2012

PENELITIAN COMPUTER BASED LEARNING (CBL)



PENDAHULUAN

seiring dengan perkembangan zaman saat ini, proses pembelajaran sudah semakin berkembang. Hal ini dibuktikan dengan adanya media alat bantu yang digunakan untuk proses belajar mengajar. Dahulu proses pembelajaran hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka secara langsung antara pengajar dengan anak didik, akan tetapi dengan kemajuan teknologi saat ini proses pembelajaran sudah bisa dilakukan tanpa tatap muka secara langsung antara pengajar dengan anak didik.


Teknologi komputer, mulai dari perangkat lunak maupun perangkat keras memberikan banyak tawaran dan pilihan bagi dunia pendidikan untuk menunjang proses pembelajaran para peserta didik. Keunggulan yang ditawarkan bukan saja terletak pada faktor kecepatan untuk mendapatkan informasi, namun juga fasilitas multi media yang dapat membuat belajar lebih menarik melalui visual secara interaktif.  Oleh karena itu, pada tahun 1980-an, penggunaan komputer di sekolah meningkat.Hal ini membuat banyak peneliti melakukan penelitian mengenai komputer di sekolah.




PEMBAHASAN


Banyak istilah-istilah yang digunakan, dalam pengggunaan computer dalam belajar, seperti CAI (Computer Assisted Instruction), CBI (Computer Based Instruction), CBL (Computer Based Learning), CBE (Computer Based Education), dan CAL (Computer Assisted Learning). Akan tetapi CBL dianggap paling sesuai untuk menggambarkan semua kegiatan pembelajaran yang berhubungan dengan computer.


Penelitian-penelitian mengenai CBL :


1. Kulik, Bangert dan Williams (1983)


Masalah : Bagaimanakah pengaruh CBL terhadap siswa sekolah dasar, siswa     sekolah menengah, dan mahasiswa?


Hasil : Penggunaan CBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa, menghemat waktu siswa dan guru, dan meningkatkan sikap siswa yang baik terhadap sekolah dan pelajaran tertentu.




2. M.D. Robyler (1988)


Robyler meninjau kembali penelitian yang dilakukan pada tahun 1980-an, dengan penelitian di bidang sikap, konten, jenis aplikasi, tingkat kelas dan karakteristik siswa.


Hasil :

  • Robyler menyarankan penelitian lebih lanjut tentang meningkatkan citra dan kepercayaan diri siswa dalam menggunakan komputer.
  • Robyler mengkonfirmasi laporan sebelumnya bahwa komputer lebih efektif digunakan untuk mengajar matematika daripada membaca dan keterampilan berbahasa.
  • Robyler mengungkapkan bahwa efektivitas berbagai jenis aplikasi CAI bervariasi sesuai dengan bidang konten dan keterampilan yang diajarkan.


3. Chen (1986); Collis (1985); Miura & Hess (1983)

Masalah : Bagaimanakah efek penggunaan komputer terhadap laki-laki dan perempuan?

Hasil : Laki-laki lebih percaya diri dengan kemampuan mereka dalam menggunakan komputer dan menghabiskan waktu lebih banyak untuk bekerja dengan komputer.



4. Henry Becker (1990)

Becker melakukan survey mengenai penggunaan komputer di sekolah-sekolah selama tahun 1980. Pada tahun 1983, dia melaporkan bahwa siswa menggunakan komputer untuk latihan dan praktek, pemrograman BASIC, dan bermain game, mereka menghabiskan hanya sedikit waktu dalam menggunakan komputer. Pada tahun 1985, Becker melaporkan bahwa guru jarang menggunakan komputer sebagai alat untuk menyampaikan materi pelajaran. Guru menggunakan komputer sebagai alat pengayaan untuk mengajar tentang komputer dan komputasi. Pada tahun 1990, Becker melaporkan bahwa selama lima tahun terakhir penggunaan komputer telah meningkat di sekolah-sekolah menengah.


5. Office of Technology Assessment (OTA) (1988)

OTA menyimpulkan bahwa komputer dapat digunakan untuk :
  • Latihan dan praktek untuk menguasai keterampilan dasar
  • Pengembangan keterampilan menulis dan Pemecahan masalah
  • Memahami matematika abstrak dan konsep ilmu pengetahuan
  • Simulasi dalam studi ilmu pengetahuan, matematika dan sosial
  • Manipulasi data
  • Akuisisi keterampilan komputer untuk tujuan umum, dan untuk bisnis dan pelatihan kejuruan
  • Akses dan komunikasi untuk siswa-siswa (tradisional) yang belum terlayanii. Akses dan komunikasi bagi guru dan siswa di lokasi terpencil
  • Belajar mandiri dan kooperatif
  • Pengelolaan kegiatan kelas dan pencatatan


6. Galitz (1981)

Mengemukakan desain layar yang baik adalah jika semua elemen dapat diidentifikasi tanpa membaca kata-kata di layar.


7. Criswell (1989)

Prinsip sederhana dari desain layar yang efektif yaitu :
  • Format layar konsisten.
  • Gunakan frame yang rapi.
  • Highlight item penting.
  • Menulis layar yang dapat dibaca.


8. Levin dan Meister (1985)

Mereka membandingkan biaya dan akibat dari CBL dengan bimbingan kecerdasan crossage. Kesimpulan mereka adalah bahwa CBL, sementara efektif dalam mengajar membaca dan matematika dasar, bukan sebagai biaya efektif sebagai tutor teman sebaya.





KESIMPULAN & SARAN

Dari pembahasan tentang penelitian-penelitian CBL disimpulkan bahwa siswa dapat belajar secara efektif dari computer, dalam materi pelajaran tertentu seperti matematika, komputer bekerja meningkatkan prestasi siswa dan sikap terhadap materi pelajaran tersebut.

Saran saya untuk penelitian masa depan adalah aspek penelitian tidak hanya pada sikap dan hasil belajar siswa saja, tetapi juga perlu diteliti aspek-aspek lain seperti materi pelajaran, karakterisitik siswa, dan lingkungan belajar.






Referensi :

hompson, Ann D.,  Michael R. Simonson, Constance P. Hargrave. 1992. Educational Technology, A Review of The Research. USA: AECT






Selasa, 08 Mei 2012

PETA PENELITIAN PENDIDIKAN KONSENTRASI PEMBELAJARAN PRODI TEKNOLOGI PENDIDIKAN




A.    Latar Belakang

Skripsi secara official merupakan karya tulis ilmiah hasil penelitian yang dibuat sebagai syarat kelulusan bagi seorang mahasiswa strata 1. Beragam topik atau masalah dapat diteliti dan dipecahkan melalui skripsi tersebut. Skripsi dapat juga disebut sebagai mahakarya mahasiswa, karena selama kurang lebih 4 tahun menuntut ilmu, segala pengetahuan yang didapatkannya dituangkan ke dalam bentuk skripsi. Penelitian skripsi itu tentu saja menggunakan berbagai jenis metode dan segala tetek bengek lainnya. Hal yang paling utama adalah tiap skripsi mempunyai ciri khas yang dapat ditinjau dari jenis penelitian yang dilakukan. Misalnya, penelitian skripsi ada yang jenis penelitiannya termasuk action research, sementara yang lainnya adalah penelitian evaluasi.
Sementara itu, Jurusan Teknologi Pendidikan yang mempunyai tiga konsentrasi juga menuntut mahasiswanya membuat penelitian skripsi yang sesuai dengan konsentrasinya. Masing-masing konsentrasi itu adalah teknologi kinerja, pembelajaran, dan media. Perbedaan kriteria ranah konsentrasi ini terkadang menghasilkan variasi jenis penelitian skripsi yang berbeda pada tiap konsentrasi. Rata-rata tiap periode kelulusan kurang lebih 30an skripsi mahasiswa TP dihasilkan. Ini sesuai dengan jumlah mahasiswa yang diwisuda. Jika tiga puluh skripsi itu dipukul rata dibagi tiga konsentrasi maka skripsi tiap konsentrasinya berjumlah 10 skripsi. Tahun terbitnya skripsi ini dari 2007 hingga 2011. D alam setahun, dua periode kelulusan, dapat dihitung berapa jumlah penelitian tiap konsentrasinya.

Terkait dengan konsentrasi di Jurusan Teknologi Pendidikan, yang menarik perhatian adalah konsentrasi pembelajaran. Konsentrasi pembelajaran tentu tidak kalah luas garapannya dengan konsentrasi lain. Produk maupun gagasan dapat dihasilkan melalui penelitian skripsinya. Penelitian dari konsentrasi pembelajaran pun banyak yang dilakukan di lapangan. Demikian juga dengan berbagai jenis penelitian yang dilakukan. Karena itu peneliti ingin mengetahui jenis-jenis penelitian apa saja yang dilakukan dalam penelitian skripsi  pada konsentrasi pembelajaran. Untuk penelitian ini peneliti mengambil sampel 10 skripsi konsentrasi pembelajaran yang diambil secara acak dari tahun 2007 hingga 2010. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan survei terhadap skripsi-skripsi tersebut demi mendapatkan data mengenai jenis-jenis penelitian pada skripsi konsentrasi pembelajaran yang terbit dalam kurun waktu 5 tahun.

B.    Data Penelitian

Berikut ini merupakan data hasil penelitian.

Gambar 1. Jenis Penelitian Berdasarkan Tingkat Explanasi
Explanasi


Dari gambar di atas terlihat bahwa jenis penelitian skripsi berdasarkan tingkat expalanasinya adalah peneltiian deskriptif, komparatif, asosiatif. Sebanyak 6 skripsi atau 60% merupakan jenis penelitian deskripsi. Tidak ada skripsi yang  jenis penelitiannya komparatif dan asosiatif.

Gambar 2. Jenis Penelitian Berdasarkan Metode


Pada gambar di atas terlihat bahwa jenis penelitian skripsi berdasarkan metode sejumlah 4 skripsi. 2 skripsi atau 20% merupakan jenis penelitian evaluasi. 2 skripsi lainnya, juga 20% termasuk dalam jenis penelitian PTK (action research).

Gambar 3. Jenis Penelitian Berdasarkan Data & Analisis

     Dari gambar di atas diketahui bahwa jenis penelitian berdasarkan data dan analis yang berjumlah 10 skripsi terbagi atas jenis penelitian kualitatif & kuantitatif. Sebanyak 10 penelitian (100%) skripsi termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Sementara itu tidak ada penelitian skripsi yang merupakan jenis penelitian kuantitatif.
Gambar 4. Jenis Penelitian Berdasarkan Paradigma


Gambar 5. Jenis Penelitian Berdasarkan Tempat

    Pada jenis penelitian skripsi berdasarkan tempat, terbagi atas penelitian laboratorium, kepustakaan, dan lapangan (kancah). Sebanyak 10 penelitian skripsi  (100%) termasuk dalam jenis penelitian lapangan. Tidak ada penelitian skripsi yang masuk dalam kategori penelitian laboratorium dan kepustakaan.




C.     Pembahasan

     Dari data-data  penelitian  di atas dapat diketahui bahwa jenis penelitian skripsi berdasarkan tingkat expalanasinya adalah jenis penelitian dekriptif, komparatif, dan asosiatif. Sebanyak 6 skripsi atau 60% merupakan jenis penelitian deskripsi. Tidak ada skripsi yang  jenis penelitiannya komparatif dan asosiatif. Ini menunjukan bahwa mayoritas jenis penelitian skripsi berdasarkan tingkat eksplanasinya adalah penelitian deskriptif. Jenis penelitian skripsi dilihat dari metodenya berjumlah 4 skripsi. 2 skripsi atau 20% merupakan jenis penelitian evaluasi. 2 skripsi lainnya, juga 20% termasuk dalam jenis penelitian PTK (action research). Dari 10 skripsi yang diteliti, 60% diantaranya adalah penelitian deskriptif. 20% termasuk dalam penelitian PTK sementara 20% lainnya termasuk dalam penelitian evaluasi.  Jenis penelitian lain, berdasarkan data dan analis terbagi atas jenis penelitian kualitatif & kuantitatif. Sebanyak 10 penelitian (100%) skripsi termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Sementara itu tidak ada penelitian skripsi yang merupakan jenis penelitian kuantitatif. Banyaknya (hingga seluruhnya) penelitian skripsi pada konsentrasi pembelajaran terkait dengan paradigma penelitian yang dianut oleh Teknologi Pendidikan, yaitu paradigma pascapositivistik.   Selanjutnya diketahui bahwa jenis penelitian skripsi berdasarkan paradigma terbagi dalam jenis penelitian positivistik dan pascapositivistik. Sebanyak 10 penelitian skripsi (100%) termasuk dalam jenis penelitian pascapositivistik. Tidak ada penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian positivistik. Karena ada keterkaitan dengan data dan analisis, pendekatan dalam berbagai penelitian dalam skripsi konsentrasi pembelajaran menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan pun akan berbeda dengan penelitian berparadigma positivistik. Penelitian skripsi, hasilnya, tidak dapat digeneralisasikan begitu saja. Secara sederhana, jika penelitian skripsi mengenai belajar seseorang, maka hasilnya hanya berlaku bagi orang tersebut dan tidak dapat digeneralisasikan.   Selain itu, pada jenis penelitian skripsi berdasarkan tempat, terbagi atas penelitian laboratorium, kepustakaan, dan lapangan (kancah). Sebanyak 10 penelitian skripsi  (100%) termasuk dalam jenis penelitian lapangan. Tidak ada penelitian skripsi yang masuk dalam kategori penelitian laboratorium dan kepustakaan. Masih terhubung dengan paradigma penelitian, penelitian dalam ranah Teknologi Pendidikan, khususnya pada konsentrasi pembelajaran hampir semuanya berparadigma pascapositivistik. Hal ini berpengaruh langsung pada metode penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian lapangan, peneliti melakukan penelitiannya langsung di tempat penelitian. Peneliti bahkan terlibat langsung dengan objek yang diteliti agar mendapatkan hasil yang akurat.


D.    Kesimpulan


   Berdasarkan pembahasan di atas, dapat diambil kesimpulan mengenai peta penelitian skripsi konsentrasi pembelajaran di Jurusan Teknologi Pendidikan sebagai berikut. 1) Dari 10 skripsi yang diteliti, 60% diantaranya adalah penelitian deskriptif. 20% termasuk dalam penelitian PTK sementara 20% lainnya termasuk dalam jenis penelitian evaluasi. 2) Mayoritas penelitian skripsi termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. 3) Keseluruhan penelitian skripsi menggunakan paradigma pascapositivistik, dan 4) mayoritas  penelitian skripsi (seluruhnya 100%) termasuk dalam jenis penelitian lapangan.
   Kiranya kecenderungan penelitian skripsi konsentrasi pembelajaran yang berkutat pada penelitian kualitatif, deskriptif, lapangan, evaluasi, juga dengan paradigma pascapositivistik merupakan hal yang biasa. Paradigma positivistik memang cenderung mengarahkan mahasiswa dan penelitian skripsinya pada jenis penelitian tertentu. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan mahasiswa TP yang akan mengambil skripsi bisa mengeksplor topik penelitian dan jenis penelitian lain secara kreatif tanpa keluar dari paradigma pascapositivistik yang seolah menjadi pakem bagi setiap penelitian skripsi di jurusan Teknologi Pendidikan.

E.     Daftar Pustaka
Siregar, O. (2010). Pertanyaan Seputar Metode Penelitian. Diakses tanggal 15 April 2012 dari  http://opang-innovationclass.blogspot.com/ penelitian 2011_03_01_archive.html
The AK3. ( 2011). Jenis Penelitian Berdasarkan Tempat. Diakses tanggal 15 April  2012 dari http://walangkopo99.blogspot.com/ jenis-penelitian-berdasarkan-tempat.html
Affandi, A. Metode penelitian Jenis dan Data. Diakses tanggal 15 April 2012  dari http://merahitam.com/metode-penelitian-jenis-dan-data.html
Indrayanto.  (2010) Jenis-jenis Penelitian. Diakses tanggal 15 April 2012 dari     http://id.shvoong.com/social-sciences/education/Jenis-Jenis Penelitian.htm


Penulis:
Lian Anggraini
Yesi Kartikasari
Zahrotul Uyun



Selasa, 06 Maret 2012

Pemanfaatan Jejaring Sosial Facebook Untuk Diskusi Pada Mata Kuliah KSHP (Kapita Selekta Hasil Penelitian)


Pendahuluan
Jejaring sosial merupakan media dimana siapa saja dapat mengemukakan pendapatnya, kita dapat melakukan dan mengekspresikan hal yang kita inginkan melalui jejaring sosial. Perkembangan jejaring sosial dimasa kini dirasa sangatlah pesat sekali, bayangkan 3 atau 4 tahun lalu orang mungkin hanya mengenal sarana e-mail saja saat berselancar di internet namun sekarang puluhan hingga ratusan jejaring sosial telah bermunculan dan telah menjadi gaya hidup tidak hanya orang diperkotaan namun juga orang di pedesaan. Jejaring sosial yang mendominasi saat ini adalah facebook dan twitter. Namun diantara keduanya mungkin  facebook yang terlebih dahulu familiar diantara kita.
Perkembangan facebook memang sangat signifikan di indonesia, facebook merupakan jejaring sosial yang user friendly, sehingga sangat mudah digunakan dan facebook bisa mempertemukan banyak orang juga. Pada perkembangannya saat ini facebook banyak digunakan oleh penggunanya untuk media dibeberapa bidang seperti pendidikan, penjualan (bisnis), sosial, budaya, politik olahraga dan lain-lain.
Dalam bidang pendidikan facebook menjadi wahana edukasi yang menarik bagi penggunanya. Namun banyak juga dari pengguna yang masih belum sadar akan pemanfaatan facebook sebagai sumber belajar. Terbukti dalam Mata kuliah Kapita Selekta Hasil penelitian (KSHP) pada semester 096 masih terdapat  beberapa mahasiswa yang terlambat atau tidak menjawab pertanyaan yang diajukan melalui facebook. Memang perlu disadari agak sulit merubah pemikiran mengubah jejaring sosial menjadi wahana belajar. Hal itu akan menimbulkan sebuah pro dan kontra dimana akan ada yang tidak setuju dan akan ada juga yang sangat setuju dimana dengan facebook mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan dosennya secara formal maupun tidak formal.
Hal ini yang akan diteliti apakah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah KSHP setuju dengan adanya KSHP dalam facebook atau justru tidak setuju tentang adanya KSHP didalam facebook. Apakah kendala-kendala yang dihadapi mahasiswa pada KSHP didalam facebook, apakah masalah koneksi sering menghambat atau karena sebagian mahasiswa tidak selalu terkoneksi dengan internet, atau malah jawaban dari mahasiswa yang rata-rata hampir sama sehingga membuat mahasiswa yang menjawab belakangan menjadi bingung atau sulit untuk menjawab pertanyaan. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode survey yang menggunakan pertanyaan dalam grup KSHP di faceebook, dengan responden adalah sejumlah 34 mahasiswa teknologi pendidikan regular semester 096 yang mengikuti matakulian KSHP.

Hasil
Dari 34 mahasiswa TP reguler yang mengikuti mata kuliah KSHP hanya 4 mahasiswa yang tidak merespon pertanyaan dari dosen apakah KSHP di facebook membuang – buang waktu dan merepotkan, sementara 30 mahasiswa meresponnya seperti pada tabel dan diagram berikut ini :
Tabel 1 . Data mahasiswa yang merespon pertanyaan di KSHP

Grafik 1. Data mahasiswa yang merespon KSHP didalam Facebook

Grafik 1.2 Data mahasiswa yang merespon KSHP didalam Facebook

Setelah itu ketika ditanya mengenai apakah KSHP merepotkan, buang-buang waktu dan menyebalkan dll. Maka sebanyak 26 mahasiswa setuju dengan adanya KSHP di Facebook, dan sebanyak 3 orang tidak setuju KSHP di facebook karena ada beberapa kendala, sementara 1 mahasiswa memilih voting untuk mengetahui perlu atau tidaknya KSHP di Stop atau tidak seperti pada tabel dan grafik berikut ini :
Tabel 2 Respon Mahasiswa terhadap KSHP dengan media facebook

Grafik 2.1 Respon Mahasiswa terhadap KSHP dengan media facebook

Grafik 2.2 Respon Mahasiswa terhadap KSHP dengan media facebook

Mengenai saran untuk mata kuliah KSHP yang dilakukan denga media facebook, sebanyak 6 mahasiswa berpendapat untuk melanjutkan metode KSHP via facebook, dan sebanyak 23 mahasiswa setuju dengan KSHP via facebook tapi dengan penjadwalan ulang agar hasilnya lebih optimal lagi, dan sebanyak 1 mahasiswa memilih voting, seperti pada tabel dan grafik berikut ini  :
Tabel 3. Saran mahasiswa terhadap KSHP dengan Media facebook

Grafik 3 1 Saran mahasiswa terhadap KSHP dengan Media facebook

Grafik 3.2 Saran mahasiswa terhadap KSHP dengan Media facebook

Pembahasan
            Dari hasil penelitian survey yang telah dilakukan, maka diperoleh data-data mengenai respon mahasiswa tentang pemanfaatan facebook dalam mata kuliah KSHP, apakah KSHP di dalam facebook  diperlukan dan apa saja saran-saran mahasiswa mengenai KSHP didalam facebook.  Dari 34 mahasiswa yang mengikuti mata kuliah KSHP sebanyak 30 mahasiswa merespon pertanyaan tersebut sisanya sebanyak 4 mahasiswa tidak merespon pertanyaan tersebut.
Dari 30 mahasiswa yang merespon pertanyaan “Apakah KSHP didalam facebook  buang-buang waktu saja, mengganggu, merepotkan, menyebelkan, tidak bermutu?”. Sebanyak 26 mahasiswa setuju dengan pelaksanaan KSHP didalam facebook, sementara 3 mahasiswa cendrung tidak setuju dengan pelaksanaan KSHP didalam facebook dan 1 mahasiswa tidak menjawab setuju atau tidak tetapi memilih voting. Dari data yang didapat tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar mahasiswa setuju dengan pemanfaatan facebook dalam mata kuliah KSHP. Karena menurut pendapat mereka yang setuju tersebut mengatakan bahwa pemanfaatan facebook dalam mata kuliah KSHP sangat bermanfaat, mempermudah mahasiswa mengungkapkan pendapatnya, merasa lebih dekat dengan dosen, memberikan nilai tambah pada facebook, dan mahasiswa bisa mendapat feedback langsung dari dosen pengampu melalui pesan atau melalui dinding. Selain itu mahasiswa juga merasa KSHP dalam facebook merupakan salah satu metode baru untuk pembelajaran sehingga minat mahasiswa pun menjadi semakin tinggi dalam belajar.
Namun demikian berkaca dari data yang didapat diatas masih ada 3 mahasiswa yang kurang setuju  dengan KSHP didalam facebook ini menunjukan bahwa penerapan KSHP dalam facebook masih menemui kendala dan harus diperbaiki lagi kedepannya. Diantara alasan mereka yang kurang setuju adalah sebagai berikut mahasiswa tidak setiap saat bisa membuka account facebook sehingga dikhawatirkan mahasiswa tersebut tidak mendapat informasi mengenai perkembangan KSHP di facebook dengan kata lain mahasiswa tersebut tidak up to date. Kendala lain adalah keterbatasan insfrastuktur yang berkitan dengan akses internet, tidak adanya alat yaitu laptop dan modem sehingga menjadi ada biaya yang dikeluarkan untuk KSHP dalam facebook, dan apabila semakin sering membuka KSHP dalam facebook maka semakin besar juga biaya yang dikeluarkan hal ini dirasa menjadi faktor yang justru menghambat mahasiswa.
Dari data tersebut pulalah apabila tidak ada perbaikan kedepannya maka akan ada kesenjangan antara mahasiswa yang rutin online  dengan mahasiswa yang tidak memiliki insfrastruktur tersebut. Sehingga kedepannya tidak merata informasi yang diberikan. Untuk meminimalisir hal tersebut maka mahasiswa juga memberikan masukan-masukan mengenai KSHP didalam facebook diantaranya ada 23 mahasiswa yang setuju dengan KSHP didalam facebook tapi harus ada perbaikan kedepannya diantaranya harus ada penjadwalan yang tetap sehingga dapat lebih maksimal dalam penerapannya. Selain itu harus ada parameter yang jelas dalam penilaian pada saat mahasiswa merespon pertanyaan yang diberikan oleh dosen. Dengan demikian jawaban dari mahasiswa akan lebih bervariasi, selama ini juga mahasiswa merasa bingung apabila hal yang mau ia jawab sudah dijawab oleh temannya yang lain.

Kesimpulan
Dari data yang tersaji diatas berkaitan dengan respon mahasiswa dengan mata kuliah KSHP didalam facebook. Dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar mahasiswa merasa KSHP didalam facebook lebih bermanfaat dan efektif dan sebagian besar setuju utnuk dilanjutkan KSHP dalam facebook. Namun seperti harapan mahasiswa dan dosen bahwa diharapkan kedepannya KSHP dalam facebook dapat lebih baik lagi maka dalam hal ini dapat diberikan saran :  bahwa harus dilakukan penjadwalan dalam memberikan pertanyaan agar mahasiswa dapat lebih maksimal dalam merespon. Selain itu harus ada penilaian yang jelas mengenai mahasiswa yang telah member respon didalam facebook. Semoga kedepannya KSHP dalam facebook lebih maksimal lagi, dan dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan dosen.

Referensi :
·         Grup KSHP 096 REGULER https://www.facebook.com/groups/298746440179838
·         http://renataliaa.wordpress.com/2011/05/24/penggunaan-facebook-sebagai-media-pembelajaran/ diakses pada tanggal 06-03-2012 jam 19.45